04 December 2010

Paruh Baya dan Ciri Pria Yang Terserang Puber Kedua

Anda pernah melihat pasangan atau saudara kita tiba-tiba berubah tingkah ketika memasuki usia 40 tahun? Tiba-tiba suka bersolek, menyukai mobil sport mencorong, genit, suka main mata, bahkan punya pacar lagi atau meninggalkan pasangan dan anak-anaknya untuk menikahi orang lain. Atau makin suka bicara seputar seks dan dengan berbagai cara berupaya keras mempertahankan "kemudaan"-nya; aktif mengikuti kegiatan yang menurut anggapan umum lebih cocok untuk orang muda seperti berdansa dan berolahraga seperti arung jeram, mendaki gunung. Inikah indikator bahwa sesuatu terjadi pada kaum paruh baya? Apakah mereka mengalami kegilaan atau psikolgi?
Bahaya yang ditakutkan para istri dari suami yang puber kedua adalah perselingkuhan. Ini merupakan kenyataan, mayoritas yang kuatir adalah para istri, meski istri pun bisa saja mengalami puber kedua. Pada masa ini, orang-orang yang mengalami puber kedua, sering terjebak dalam percintaan semu. Kasus ini sering terjadi karena orang-orang puber kedua memiliki kecenderungan untuk mengulang kembali masa percintaan, masa awal-awal pernikahan, atau bahkan masa ABG. Kecenderungan ini bila tidak disikapi dan diselaraskan dengan bijak oleh pasangan, sering menjadi sumber perpecahan rumah tangga.
Cukup banyak orang meyakini adanya midlife crisis (krisis paruh baya) sejak istilah itu dilontarkan oleh Gail Sheehy, Steve Levinson, dan rekan-rekan pada 1970-an. Sampai saat ini cukup banyak orang yang dengan serta merta mencurigai krisis paruh baya sebagai kambing hitam adanya perubahan tingkah laku mencolok yang ditampilkan orang-orang yang usianya mendekati kepala empat.
Kalau kita telaah lebih lanjut, usia 40 dapat dikatakan sebagai "siang harinya kehidupan". Pada usia ini kita mulai berhitung berapa lama lagi waktu yang tersisa sebelum ajal menjemput. Ketika menghitung hari itulah, seakan-akan seseorang secara tiba-tiba disadarkan bahwa hanya tinggal sedikit waktu yang tersisa dalam hidupnya yang hanya satu kali ini.
Kesadaran akan hal itu dapat membuat sebagian kaum paruh baya menjadi lebih banyak merenung dan melakukan introspeksi mengenai berbagai hal yang perlu atau akan dilakukannya sepanjang sisa paruh kedua kehidupannya, ambisinya, dan cita-citanya. Sejalan dengan ini Carl Jung (1933) pakar psikologi menyatakan bahwa usia 40-an adalah masa yang tepat utuk the illumination of the self, menggali pemahaman diri agar tercapai pencerahan diri.
Dalam masa peralihan ini (Midlife Crysis), kaum paruh baya akan menghadapi berbagai pengalaman dan kesempatan yang dapat membuat mereka meninjau kembali berbagai aspek mengenai diri  dan kehidupannya. Kaum paruh baya bukanlah kelompok yang homogen, melainkan cukup bervariasi.
Mereka cukup bervariasi dalam karakteristik kepribadiannya, karakteristik  demografisnya, aspirasinya, cita-citanya, dan hal-hal  yang diutamakan dalam kehidupan mereka. Ada yang sudah menikah dan berketurunan ada yang tidak, ada yang berkarier, ada yang tidak, ada yang sudah mantap dalam berbagai aspek kehidupannya, ada yang masih gonjang-ganjing. Karena itu jangan terjebak dalam pandangan stereotipe mengenai kaum paruh baya.
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, semakin diketahui bahwa krisis paruh baya dapat bersisi ganda. Krisis dapat berarti gejolak yang berkonotasi negatif, namun juga dapat membuka peluang baru.
Di masa paruh baya ini dapat terbuka peluang untuk mengevaluasi dan mengeksplorasi kembali berbagai aspek diri seseorang yang selama ini tidak tersentuh atau agak terabaikan akibat kesibukan memenuhi berbagai tuntutan kehidupan sebagai “orang muda”. Kemantapan karier, kehidupan keluarga, dan segi finansial amat mendukung seseorang untuk dapat secara lebih santai menekuni kembali hobi yang sudah lama terabaikan.
Memasuki usia paruh baya sebenarnya semakin banyak yang menunjukkan sikap lebih matang dan lembut, tidak lagi ceplas-ceplos tanpa tenggang rasa. Bagi sebagian kaum paruh baya yang cukup mapan dan berhasil, inilah waktunya bagi mereka untuk menyempurnakan hidup.
Untuk menggambarkan persepsinya mengenai masa paruh baya, seorang perempuan Amerika mengibaratkan kehidupannya sebagai sebuah rumah. Dalam pandangannya, usia 40 tahunan adalah masa memberi sentuhan akhir untuk mempercantik rumah yang sudah dibangun sepanjang masa 40 tahun sebelumnya. Dalam usaha ini kadang kala seseorang merasa tidak memiliki ide atau tidak tahu apa yang harus dia lakukan untuk memperindah rumah yang sudah dia bangun itu.
Kesadaran mengenai sisa waktu kehidupan mungkin juga mendorong sebagian kaum paruh baya untuk mengejar ketinggalannya dalam berbagai aspek kehidupan. Bagi yang kurang puas dalam interaksi dengan lawan jenis, sekaranglah masanya menguji diri, apakab masih memiliki daya tarik? Sejalan dengan tema itu, mungkin saja ia jadi tampak seperti genit, melirik-lirik, merayu lawan jenis, atau bahkan selingkuh dan punya pacar lagi. Apalagi masyarakat masa kini juga menunjukkan perhatian besar terhadap penampilan dan kebugaran fisik.
Tidak hanya kaum muda, kaum paruh baya pun seakan-akan memuja kemudaan. Kemantapan kehidupan dari segi finansial sebagian kaum paruh baya juga menunjang mobilitas dan usaha meraih kesempatan yang pernah terlewatkan. Keberhasilan yang dicapainya selama ini memantapkan rasa percaya diri kaum paruh baya, sehingga mereka menjadi lebih berani dan yakin dalam melakukan sesuatu. Mereka tidak lagi terlalu mudah terusik oleh atau memusingkan pandangan orang lain, dan sudah memiliki nilai-nilai moral yang independen.
Karena itu, sebagian dari mereka menjadi lebih berani bereksperimen atau mencoba hal-hal baru, baik dalam rangka mumpung masih bisa atau menganggap bahwa nothing to lose. Coba saja, toh tidak ada ruginya, lebih rugi lagi kalau tidak pernah mencoba.
Midlife Crisis , merupakan suatu keadaan yang alamiah yang dialami pria pada usia 35-40 tahun. banyak faktor yang menjadi penyebabnya, dan hal ini merupakan bagian dari fase pematangan diri seorang laki-laki. Midlife Crisis membuat laki-laki tidak mengerti apa yang harus mereka lakukan. Itulah mengapa beberapa orang menyebutkan bahwa masa-masa ini adalah masa-masa kritis dalam sebuah rumah tangga. Dalam situasi ini, Laki-laki tiba-tiba merasa tidak mempu menyelesaikan pekerjaannya. Tentu hal ini merupakan hal yang tidak nyaman, karena mereka merasa ada sesuatu yang salah dalam hidupnya. Berikut ini adalah Tips mengenal ciri pria yang terserang puber kedua (Midlife Crisis ) serta bagaimana Anda bisa membantunya:
1. Dia Mengatakan Hidupnya Membosankan. Dia sangat mencintai dan menikmati pekerjaan dan kehidupannya. Namun kini, sikapnya berubah 180 derajad. Dia terlihat tidak bahagia, gelisah dan apatis. Dia yang begitu rasional tiba-tiba terjebak dalam permainan perasaan, impian seolah hilang dan dia juga merasa terjebak dalam rutinitas. Anda mungkin akan menghiburnya dengan, "Sudahlah, honey, ngga usah dipikirkan, itu hanya perasaan kamu saja." Menurut Maria, nasihat itu sebenarnya kurang tepat. Karena persoalan perasaan memang cenderung eksis. Tips: Ada cara yang lebih bijak yang bisa Anda lakukan, misalnya, dengan menjadi pendengar yang baik. Biarkan ia menumpahkan perasaannya. Ajak ia melakukan perubahan. Misalnya dengan jalan-jalan berdua (second honeymoon ) atau melakukan kegiatan yang menyenangkan baginya (sesuai hobinya).
2. Dia Punya Affair. Saat terkena midlife crisis , laki-laki memang membutuhkan perhatian lebih. Dalam keadaan seperti ini mereka rentan sekali terlibat affair . Bisakah Anda mencegahnya? Tips: Anda bisa mencegahnya dengan memperlakukannya secara istimewa dan memberinya perhatian lebih. Ingat, laki-laki kadang berselingkuh seringkali bukan karena perempuanlebih cantik, tapi lebih karena si pasangan baru bisa memperlakukannya dengan lebih baik.
3. Dia Membuat Keputusan "Aneh". Tiba-tiba saja ia memaksakan diri membeli mobil mewah impiannya. Padahal sat itu kondisi keuangan Anda berdua tidak begitu baik. Mengapa ia manjadi sangat tidak logis? Tips: Anda tidak dapat mengubah atau meperbaikinya. Anda hanya perlu mengambil jarak dan membiarkannya menemukan sendiri apa yang ia cari. Bersabarlah dan pahamilah kondisinya. Sedikit demi sedikit, bukalah komunikasi dengannya. Diskusikan dengan kepala dingin mengenai keputusannya tersebut.
4. Dia Berubah Menjadi Genit. Ciri ini juga mengagetkan. Sekarang dia menjadi rajin facial . Dia merasa tidak percaya diri dengan jerawat kecil atau rambut putih yang mulai tumbuh. Tips: Sesungguhnya hal itu menunjukkan keadaanya yang tidak nyaman dalam dirinya. Adan tidak perlu mengritik dan mengeluarkan sindiran-sindiran nyinyir. Bersabarlah. Tingkatkan kepercayaan dirinya dengan mengatakan bahwa Anda mencintainya dan katakanlah bahwa dialah orang terpenting dalam hidupnya.
5. Dia Mulai "Menghilang". Saat ini dia sedang merasa lebih asyik berkumpul dengan para temannya dibanding dengan Anda. Menyebalkan memang! Tips: Laki-laki dan perempuan pada dasarnya memang berbeda, karena mereka berasal dari planet yang berbeda. Perempuan bisa curhat saat mengalami masalah. Hal ini dilakukannya pada teman atau pasangan. Sedangkan pria, lebih suka menyelesaikan masalahnya sendiri. Jika dia mulai "menghilang", biarkan saja. Dia hanya sedang memikirkan persoalannya dan menemukan jalannya sendiri. Lalu? Nikmati saja hidup Anda dan bersenang-senanglah bersama sahabat. Karena, begitu dia berhasil menyelesaikan persoalannya, dia akan kembali kepada Anda.
6. Dia Terlihat Depresi. Belakangan dia lebih banyak tidur dan idak bersemangat. Nafsu makannya pun berkurang, ia kerpa kali mengeluh sakit kapala. Keadaan ini merupakan dampak masa lalu. Pada hari-hari biasa, ia mengabaikan perasaannya. Ketika dia sedang mengalami krisi, perasaan itu akan muncul lagi. Tips : Jika pasangan Anda menunjukan gejala seperti ini, Anda bisa mengajaknya ke terapis, psikolog atau mungkin ke penasihat spiritual. Jika dia tidak bersedia, Adan bisa datang seorang diri. Ceritakan keadaannya, mintalahpendapat tentang treatment terbaik. Jad, menghadapi laki-laki yang sedang mengalami midlife crisis, memang membutuhkan kesabaran. Anda juga dituntut untuk lebih wise dan mencoba memahami sepenuh hati.

DM SOFTWARE ver 1.0


Photobucket



Mudah dalam pengoperasian, harga $188 , Jika berminat silahkan pesan dan kirim email ke kami. HP : 085234257676,
atau ke
email : krisaroni@gmail.com

Photobucket
KESEHATAN BUKAN BERARTI SEGALANYA, TAPI TANPA KESEHATAN SEGALANYA MENJADI TIDAK BERARTI