Showing posts with label Abstraksi Penelitian Dietetic. Show all posts
Showing posts with label Abstraksi Penelitian Dietetic. Show all posts

30 December 2010

Indeks Glikemik Menu pada Standart Diet Diabetes Mellitus RS XXX

Diabetes Mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan adanya peningkatan kadar glukosa darah secara terus menerus (kronis) akibat kekurangan insulin, baik kualitatif maupun kuantitatif. Salah satu cara dalam pengaturan pola makan adalah pemilihan bahan makanan. Cara memilih bahan makanan yang tepat diantaranya melalui pendekatan indeks glikemik bahan makanan. Tujuan penelitian adalah mengetahui indeks glikemik menu pada standart diet Diabetes Mellitus. Secara khusus, ingin meneliti jenis, frekuensi, cara pengolahan, kadar lemak, kadar protein, kadar serat, dan indeks glikemik dari bahan makanan pada menu Diabetes Mellitus.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik yang dilaksanakan pada bulan April-Mei 2009 di Instalasi Gizi RS XXX. Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara, observasi langsung dan pencatatan. Data yang dikumpulkan antara lain jenis dan frekuensi bahan makanan, cara pengolahan bahan makanan, komposisi zat gizi meliputi karbohidrat, protein, lemak dan serat, serta indeks glikemik bahan makanan.
Dengan hasil penelitian Indeks glikemik bahan makanan yang digunakan bervariasi antara rendah sampai tinggi, tetapi kebanyakan bahan makanan yang digunakan  indeks glikemik rendah, yaitu, produk kacang-kacangan, dan sayuran hijau dengan frekuensi > 7 kali/minggu dan porsi antara 20-50 gram/hari. Cara pengolahan yang sering dilakukan adalah dikukus dan digoreng. Bahan makanan yang mengandung serat, lemak, dan protein yang sering digunakan tergolong tinggi. Indeks glikemik makanan campuran pada menu Rumah Sakit XXX tergolong rendah. Hal ini salah satunya dipengaruhi oleh cara pengolahan, kadar karbohidrat, kadar serat, kadar protein dan kadar lemak dalam bahan makanan.
Disarankan menu yang sudah ada dibuat lebih bervariasi lagi tanpa mengubah kandungan zat gizi yang ada pada menu. Selain itu, sebaiknya bahan makanan diolah dengan cara dikukus atau direbus dan sering menggunakan bahan makanan tinggi serat terutama serat larut, seperti sayur dan buah dengan porsi yang sesuai anjuran serta sering menggunakan bahan makanan tinggi lemak dan protein, terutama sumber asam lemak tak jenuh.



Key Words : Indeks Glikemik Bahan Makanan, Menu, Diabetes Mellitus.

Analisis Kandungan Natrium, Kalium dan Fosfor dalam Diet Rendah Protein pada Penderita Gagal Ginjal Kronik di Rumah Sakit XXX

Gagal ginjal kronik (GGK) adalah penurunan faal ginjal yang menahun, yang umumnya tidak reversibel dan cukup lanjut. Terapi diet merupakan segi penting dalam pengobatan bagi penyakit ginjal. Unsur-unsur gizi (nutrien) yang memiliki makna khusus dalam pengobatan ini dikelompokkan sebagai berikut: natrium dan air, vitamin D, kalsium dan fosfor, kalium dan kadang-kadang magnesium.

Penelitian observasional dengan desain: cross sectional ini bertujuan untuk menganalisis kandungan  natrium, kalium dan fosfor dalam diet rendah protein pada penderita gagal ginjal kronik non-hemodialisa di Rumah Sakit XXX dalam waktu yang bersamaan tanpa memperhatikan faktor sebelumnya. Penelitian ini berlangsung pada bulan Februari-Mei 2009. Pengamatan pada penderita dilakukan selama 7 hari untuk masing-masing penderita. Penderita yang sebagai sampel dalam penelitian adalah 4  orang laki-laki dan 1 orang perempuan. 4 penderita berusia antara 40-60 tahun dan 1 penderita berusia 21 tahun.
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa jenis diet yang diberikan kepada penderita adalah diet rendah protein dan diet rendah garam yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan penderita. Kandungan protein, natrium, kalium, dan fosfor pada menu yang diberikan pada penderita dari rumah sakit melebihi kebutuhan yang dianjurkan. Pemilihan bahan makanan sebagai sumber protein dipilih protein dengan nilai biologis tinggi sehingga tidak banyak meninggalkan urea yang harus dibuang oleh ginjal. Rata-rata asupan penderita melebihi kebutuhan yaitu protein (+ 188%), kalium (+ 153%), fosfor (+ 216%) dan yang kurang adalah natrium (+ 33%). Asupan penderita didapatkan dari makanan rumah sakit dan luar rumah sakit. Kelima penderita mengalami perubahan ke arah yang lebih baik yang meliputi keluhan (nafsu makan, mual, muntah dan pusing), fisik (oedem), klinis (tekanan darah) dan laboratorium (kadar ureum dan kadar kreatinin) walaupun belum mencapai batas normal.
Saran yang dianjurkan untuk rumah sakit adalah penyediaan makanan untuk pasien yang disesuaikan dengan kebutuhan dan diberikan penyuluhan mengenai bahan makanan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi agar pasien tidak mengkonsumsi bahan makanan yang tidak dianjurkan. Selain itu juga dapat  dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kandungan jamu yang dapat menyebabkan terjadinya GGK.

Key Word: Natrium, Kalium, Fosfor, Diet Rendah Protein, Penderita Gagal Ginjal Kronik

DM SOFTWARE ver 1.0


Photobucket



Mudah dalam pengoperasian, harga $188 , Jika berminat silahkan pesan dan kirim email ke kami. HP : 085234257676,
atau ke
email : krisaroni@gmail.com

Photobucket
KESEHATAN BUKAN BERARTI SEGALANYA, TAPI TANPA KESEHATAN SEGALANYA MENJADI TIDAK BERARTI