Showing posts with label Abstraksi Penelitian Masyarakat. Show all posts
Showing posts with label Abstraksi Penelitian Masyarakat. Show all posts

24 March 2011

Perbedaan Prestasi Belajar Menurut Status Gondok Dan Status Gizi Di SDN 2 Merjosari Kecamatan Lowokwaru Kota Malang.

GAKY merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan retardasi mental. Setiap anak bergizi buruk punya resiko kehilangan IQ 10-13 poin. Potensi kehilangan IQ sebesar 50 poin IQ perorang juga terdapat pada penduduk yang tinggal di daerah rawan gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY). Berdasarkan hasil palpasi Dinas Kesehatan Malang 2002 ditemukan 26,68% dari 18.757 anak usia sekolah, positif menderita Gondok. Dari 62 SD ditemukan bahwa prevalensi tertinggi berada di SDN 2 Merjosari dengan prevalensi gondok sebesar 63,39%.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan prestasi belajar menurut status gondok dan status gizi. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan sekunder. Data primer antara lain data prestasi siswa, pembesaran kelenjar gondok dan status gizi. Sedangkan data sekunder meliputi data gambaran umum sekolah. Desain penelitian ini dilakukan dengan menggunakan studi kasus kontrol. Kemudian data dianalisa dengan program Epi 6.

Dari hasil penelitian ini diketahui prevalensi gondok di SDN 2 Merjosari sebesar 5,27 %. Dari 70 responden status gizi normal 95,72 % , dan status gizi kurang 4,28 %. Responden yang menggunakan garam beryodium 90 %. Cara penggunaan garam 97,2 % sebagai garam dapur. Sebagian besar mengkonsumsi dalam kategori sering jenis makanan yang mengandung goitrogenik. Jenis garam tidak beryodium tidak beresiko terhadap status gondok. Cara penggunaan sebagai garam dapur tidak beresiko terhadap status gondok. Pola konsumsi makanan dalam kategori sering tidak beresiko terhadap status gondok. Siswa prestasi belajarnya kurang ditemukan kejadian gondok 0,30 kali lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang pretasi belajarnya baik. Pada Confident Interfal (CI) 0,01<3,53. Anak yang status gizinya kurang dan baik sama-sama tidak ditemukan kejadian gondok. Pada hasil perhitungan P : 0,35 artinya P > α.

Key Word : Prestasi Belajar, Status Gondok, Status Gizi

03 January 2011

Perbedaan Tingkat Pengetahuan dan Penggunaan Garam Beryodium pada Masyarakat Pantai dan Pegunungan

Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia yang memerlukan penanganan yang intensif. Berdasarkan palpasi di Kecamatan XXX tahun 2001 diperoleh data sebanyak 11% anak SD mengalami pembesaran kelenjar gondok, sedangkan di Kecamatan YYY diperoleh hasil sebesar 29,9% pada tahun 2005. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui tingkat pengetahuan dan penggunaan garam beryodium pada masyarakat pantai dan pegunungan.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional yang dilaksanakan pada Bulan Mei–Juli 2008. Penelitian dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan titrasi yodometri pada garam yang digunakan masyarakat pantai dan pegunungan. Perbedaan tingkat pengetahuan (p≤) antara masyarakat pantai dan pegunungan meliputi pengetahuan tentang GAKY, tingkat pengetahuan masyarakat pegunungan lebih tinggi daripada masyarakat pantai. Pengetahuan tentang sifat yodium pada masyarakat pantai lebih tinggi daripada masyarakat pegunungan. Sedangkan pengetahuan yang tidak terjadi perbedaan (p>) meliputi pengetahuan tentang yodium yaitu cukup, pengetahuan tentang penyebab kretin, zat goitrogenik, dan bahan makanan sumber zat goitrogenik yaitu rendah. Cara penggunaan garam sebagian besar masyarakat pantai pada saat masakan dingin sedangkan masyarakat pegunungan menggunakan garam pada saat memasak.
Tidak ada perbedaan antara kadar yodium pada garam yang digunakan pada masyarakat pantai dan pegunungan yaitu antara 30-80 ppm. Saran pada penelitian ini adalah untuk Pemerintah maupun instansi terkait (Dinas Kesehatan setempat) diharapkan diadakan penyuluhan lebih lanjut kepada masyarakat khususnya masalah zat goitrogenik dan bahan makanan sumber goitrogenik terkait dengan sumber daya alam yang tersedia dan akibatnya apabila sering dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama oleh masyarakat.

Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, Penggunaan Garam Beryodium, Masyarakat Pantai dan Pegunungan

15 December 2010

Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Dan Tingkat Pengetahuan Ibu Dengan Kepatuhan Pemberian ASI Eksklusif

Dari hasil pemantauan status gizi di Kota xxx pada tahun 2006 yang mengalami KEP tertinggi terbesar kedua adalah Kecamatan aaa dengan jumlah balita 52.83 yang timbang dan mengalami KEP sebesar (3.42%). Di Desa sss Kecamatan jjj Kabupaten xxx diperoleh kejadian KEP pada balita tahun 2007 sebesar 6% dari balita yang ditimbang sebanyak 477 dan ASI Eksklusif pada tahun 2007 sebesar 1,67%. Dari data tersebut mendorong peneliti untuk mengetahui apakah ada hubungan Antara Tingkat Pendidikan dan Tingkat Pengetahuan Ibu Dengan Kepatuhan Pemberian ASI Eksklusif di Desa sss Kecamatan jjj Kabupaten xxx. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan Antara Tingkat Pendidikan dan Tingkat Pengetahuan Ibu Dengan Kepatuhan Pemberian ASI Eksklusif di Desa sss Kecamatan jjj Kabupaten xxx, maka dilakukan uji Chi-Square dengan menggunakan program komputer SPSS For Winsdows .

Jenis penelitian ini adalah Observasional yang mana pengumpulan datanya dilakukan dengan Cross Sectional Study. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2008 dengan jumlah sample 45 bayi. Kriteria untuk menjadi sampel antara lain: bayi umur 4-12 bulan, bayi yang memiliki KMS, bayi yang tetap mendapatkan ASI. Pengumpulan data primer diperoleh dengan cara wawancara langsung kepada responden dengan menggunakan kuesioner, sedangkan data sekunder diambil dari wilayah kerja Desa sss Kecamatan jjj Kabupaten xxx  tahun 2010.

Hasil penelitian menunjukkan data bahwa sebagian besar Kepatuhan akan Pemberian ASI Eksklusif sebesar 73% (kurang). Kepatuhan pemberian ASI erat kaitannya dengan tingkat pengetahuan dan tingkat pendidikan seseorang, semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin mudah orang mengerti dan patuh terhadap informasi yang diberikan tentang pentingnya pemberian ASI Eksklusif. Berdasarkan Uji Statistik diketahui bahwa ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan ibu dengan Kepatuhan pemberian ASI Eksklusif dengan p-value (0,04) dan ada hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan ibu dengan Kepatuhan ibu dengan pemberian ASI Eksklusif dengan p-value (0,006).

Maka peneliti menghimbau ibu-ibu memberikan ASI Eksklusif sebagai makanan terbaik bagi bayinya hingga usia 6 bulan. Sedangkan petugas kesehatan diharapkan peran aktif untuk memberikan penyuluhan tentang pentingnya ASI Eksklusif, komposisi ASI Eksklusif, kandungan ASI Eksklusif, manfaat ASI Eksklusif dan keunggulan ASI Eksklusif dibandingkan dengan susu formula dan faktor yang mempengaruhi penggunaan ASI Eksklusif.

Kata Kunci:Tingkat Pendidikan, Tingkat Pengetahuan, Kepatuhan Pemberian ASI Eksklusif.

Hubungan Pola Asuh Ibu terhadap Status Gizi dan Prestasi Belajar Siswa Kelas 1 SDN XXX

Di kecamatan www prevalensi anak usia baru sekolah 3,89% mengalami gizi kurang, sedangkan di wilayah www dari 125 siswa SD kelas 1 1,2% (16 siswa) mengalami gizi kurang dan 71,2 % (89 siswa) diasuh oleh ibu yang bekerja di luar rumah.

Penelitian dilakukan untuk mengetahui hubungan pola asuh ibu terhadap status gizi dan prestasi belajar. Penelitian didesain menggunakan observasional analitik dengan jenis pengumpulan data Cross Sectional. Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2009 dengan jumlah sampel 40 siswa yang dikelompokan dengan status ibu bekerja dan tidak bekerja. Data yang diambil meliputi pola asuh ibu, status gizi dan prestasi belajar siswa. Data diolah secara deskriptif dan dianalisis menggunakan uji statistik chis square.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu yang memberikan pola asuh baik dengan skor 58 keatas sebesar 20% semua berasal dari ibu yang tidak bekerja di luar rumah. Status gizi siswa SD dalam kategori baik sebesar 50% semua berasal dari ibu yang tidak bekerja di luar rumah. Prestasi belajar siswa SD dalam kategori baik sebesar 22,5% semua berasal dari ibu yang tidak bekerja di luar rumah.

Hasil analisis menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pola asuh ibu dengan status gizi siswa, tidak ada hubungan yang signifikan antara pola asuh ibu dengan prestasi belajar, siswa  yang mendapat pola asuh baik cenderung mempunyai prestasi belajar baik, dan tidak  ada hubungan yang signifikan antara status gizi dengan prestasi belajar, siswa yang mempunyai status gizi baik cenderung mendapatkan prestasi belajar baik.

Saran yang dapat diberikan yaitu adanya kerja sama antara guru dengan orang tua siswa khususnya ibu yang bekerja di luar rumah tentang masalah gizi anak untuk meningkatkan status gizi, sehingga menunjang prestasi belajar.

Key Word : Pola Asuh, Status Gizi, Prestasi Belajar

DM SOFTWARE ver 1.0


Photobucket



Mudah dalam pengoperasian, harga $188 , Jika berminat silahkan pesan dan kirim email ke kami. HP : 085234257676,
atau ke
email : krisaroni@gmail.com

Photobucket
KESEHATAN BUKAN BERARTI SEGALANYA, TAPI TANPA KESEHATAN SEGALANYA MENJADI TIDAK BERARTI