Showing posts with label Abstraksi Penelitian MSPM. Show all posts
Showing posts with label Abstraksi Penelitian MSPM. Show all posts

09 March 2011

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen Di Warung Nasi Goreng RR Kota Malang

Kartika Dewa Chandraningtyas. 2010, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen Di Warung Nasi Goreng RR Kota Malang.

Berdasarkan survei pendahuluan di Warung Nasi Goreng RR Kota Malang dapat diketahui bahwa tiap harinya warung ini selalu memproduksi makanan kurang lebih 420 porsi. Warung ini memang memiliki fisik dan kebersihan yang kurang tetapi tiap harinya bisa mendatangkan pengunjung berjumlah kurang lebih 225 orang. Frekuensi kunjungan mereka yang datang tiap bulannya rata-rata antara 1-2 kali. Harga makanan di warung ini terjangkau untuk semua kalangan konsumen mulai dari remaja sampai yang tua dan mulai dari kalangan biasa hingga kalangan atas, yaitu Rp. 5.000,-/porsi untuk harga nasi goreng biasa dan Rp. 7.500,-/porsi untuk harga nasi goreng campur hati. Selain itu bahan bahan bakar untuk memasak makanannya adalah arang.


Penelitian menggunakan metode observasional dengan desain cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada tangga 15-19 Maret 2010. Teknik pengambilan secara non random (non probability) dan accidental. Untuk mengetahui adanya hubungan antara variabel yang satu dengan yang lainnnya digunakan uji Fisher’s Exact Test dan uji Chi Square kemudian dilanjutkan dengan Koefisien Kontingensi dengan menggunakan SPSS for windows versi 16.0 dengan α = 0,05.
Penilaian konsumen terhadap citarasa makanan di Warung Nasi Goreng RR Kota Malang termasuk kategori baik yaitu sebanyak 139 orang (99%), . terhadap harga makanan dari hidangan yang disajikan termasuk kategori sesuai yaitu sebanyak 108 orang (77%), terhadap pelayanan pegawai termasuk kategori baik yaitu sebanyak 138 orang (99%), dan terhadap karakteristik fisik termasuk kategori cukup baik yaitu sebanyak 74 orang (53%). Tingkat kepuasan konsumen di Warung Nasi Goreng RR Kota Malang yang menyatakan puas sebanyak 127 orang (91 % ).

Tidak ada hubungan yang bermakna antara cita rasa makanan dengan tingkat kepuasan konsumen di Warung Nasi Goreng RR Kota Malang. Tetapi ada hubungan yang bermakna antara harga, pelayanan, dan karakteristik fisik terhadap kepuasan konsumen.

Saran yang diberikan kepada pemilik Warung Nasi Goreng RR mengenai penerangan di warung yang masih kurang maka diharapkan dapat menambah lampu penerangan berupa satu buah lampu cempluk di dekat meja konsumen,suasana ruangan di Warung kurang nyaman apalagi saat pelanggan yang datang mulai berjubel datang kesana maka diharapkan pemilik warung sebaiknya membatasi area warung atau dibuat alur untuk jalan keluar masuk bagi para konsumen. Penelitian selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian tentang higiene sanitasi (air, personal, bahn makanan dll) di Warung Nasi Goreng RR Kota Malang.

22 January 2011

Tingkat Kepuasan Konsumen Ditinjau dari Kualitas Makanan, Harga Makanan, Karakteristik Pelayanan dan Karakteristik Fisik di Kantin Kopma dan Pujasera No Name

Makanan merupakan salah satu kebutuhan utama manusia, oleh karena itu penyelenggaraan makanan merupakan suatu keharusan baik di lingkungan keluarga maupun di luar lingkungan keluarga. Keberhasilan suatu penyelenggaraan makanan ditentukan oleh kualitas makanan, harga makanan, karakteristik pelayanan dan karakteristik fisik yang memuaskan bagi konsumennya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan tingkat kepuasan konsumen ditinjau dari kualitas makanan, harga makanan, karakteristik pelayanan dan karakteristik fisik di Kantin Kopma dan Pujasera No Name.
Penelitian ini dilaksanakan di Kantin Kopma dan Pujasera No Name pada bulan Mei 2008. Jenis penelitian bersifat observasional dengan desain penelitian cross sectional study. Sasaran adalah 143 konsumen yang terbagi menjadi dua tempat dengan persentase perbandingan jumlah pengunjung yang datang di kedua tempat ini yaitu Kantin Kopma 93 orang (65%) dan Pujasera 50 orang (35%). Data dikumpulkan dengan cara wawancara dengan pemilik rumah makan, pengisian kuesioner oleh konsumen dan pengamatan langsung di kedua tempat makan. Data yang diperoleh ditabulasikan, dianalisis dan disajikan secara deskriptif serta dibandingkan dengan kepustakaan yang ada.
 

Sebagian besar konsumen menyatakan kualitas makanan di Pujasera (88%) lebih baik dibandingkan Kantin Kopma (84,9%). Penilaian konsumen terhadap harga makanan sebagian besar menyatakan lebih sesuai di Pujasera (88%) dibandingkan di Kantin Kopma (66,7%). Penilaian konsumen terhadap karakteristik pelayanan petugas sebagian besar menyatakan lebih baik di Pujasera (78%) dibandingkan di Kantin Kopma (54,8%). Penilaian konsumen terhadap karakteristik fisik sebagian besar menyatakan lebih tidak sesuai di Pujasera (70%) dibandingkan di Kantin Kopma (62,3%). Jumlah konsumen yang merasa puas di Pujasera lebih banyak (84%) dibandingkan di Kantin Kopma (67,7%).
 

Tingkat kepuasan konsumen dipengaruhi oleh kualitas makanan, harga makanan, karakteristik pelayanan petugas dan karakteristik fisik. Kantin Kopma perlu mempertimbangkan dalam menentukan harga per porsi makanan yang disajikan. Perlunya penambahan petugas pelayanan di Kantin Kopma mengingat jumlah pengunjung yang datang lebih banyak, dan untuk meningkatkan penampilan petugas pelayanan makanan sebaiknya perlu pengadaan seragam karyawan khususnya di Pujasera. Sebaiknya Kantin Kopma dan Pujasera mengupayakan mendapatkan Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran dari Dinas Kesehatan untuk menjamin mutu makanan.

Kata Kunci: Kepuasan Konsumen, Kualitas Makanan, Harga Makanan, Karakteristik Pelayanan dan Karakteritik Fisik.

16 December 2010

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perencanaan Menu di XXX

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan menu yang telah ditetapkan kemudian mengevaluasi kualitas menu yang disajikan.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif observasional dengan desain cross sectional dan penelitian dilakukan selama 7 hari sesuai dengan siklus menu di xxx yaitu tanggal 22 – 28 Maret 2010. Populasi penelitian ini adalah seluruh xxx dengan sampel yang sesuai dengan kriteria sampel yaitu Xxx yang terletak di Jl. tttttt. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan penimbangan. Data yang diperoleh dipersentasekan dan dianalisis secara diskriptif kemudian dibandingkan dengan kepustakaan yang ada.

 Hasil penilaian perencanaan menu yang diperoleh yaitu 85,2% yang berarti masih dibawah harapan yaitu 100%. Sedangkan untuk hasil dari kualitas menu sebesar 70,2% yang berarti masih dibawah harapan yaitu 100%. Dilihat dari variasi menu yang disajikan diperoleh nilai sebesar 81,5% yang berarti juga masih dibawah harapan yaitu 100%. Standar porsi yang digunakan juga masih belum sesuai dengan yang dianjurkan.

Dari hasil penelitian dapat disarankan pada penyelenggaraan makanan di xxx sebaiknya meningkatkan kebutuhan energi dan protein anak asuh dengan memperbaiki besar porsi dan lebih bervariasi pada menu makanan yang disajikan


Key word : perencanaan menu, kualitas menu

Downloads ? klik disini

11 December 2010

Hubungan Kualitas Makanan Lunak dengan Daya Terima Pasien Rawat Inap Kelas III di Rumah Sakit XXX

Kegiatan penyelenggaraan makanan di rumah sakit merupakan salah satu bentuk pelayanan gizi institusi orang sakit yang bertujuan untuk menyediakan makanan yang sesuai bagi orang sakit dan makanan juga harus dapat menunjang penyembuhan orang sakit. Pengambilan data dilakukan di  Rumah sakit ini tergolong kelas C dengan kapasitas tempat tidur 224, dengan BOR 59,53% pada tahun 2004. Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan oleh penulis pada tanggal 30 November 2005, jumlah pasien yang dilayani dan mendapat porsi makanan lunak adalah 47 orang. Dalam penyelenggaraan makanan pada rumah sakit tersebut, dijumpai sisa makanan terbanyak dari lauk pauk yaitu 80%.

Untuk mengungkapkan penyebab banyaknya sisa lauk pauk yang tersisa, penelitian ini merumuskan masalah yaitu “Adakah hubungan antara kualitas makanan lunak tanpa diet dengan daya terima pasien rawat inap di Rumah Sakit XXX?”. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, penelitian ini menggunakan jenis penelitian kausal komparatif. Pengambilan sampel diambil secara purposif, yaitu mengambil semua pasien yang diberi makanan lunak tanpa diet. Penelitian ini menggunakan form kuesioner tentang kualitas makanan, dan timbangan makanan dengan ketelitian 0,01 kg sebagai instrumen dalam pengumpulan data.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan uji statistik yang telah dilakukan terhadap variabel kualitas makanan lunak tanpa diet dan daya terima pasien , diperoleh p value sebesar 1,000. P value yang lebih besar dari a 0,05 (tingkat signifikansi) menunjukkan Ho diterima. Hal ini dapat disimpulkan bahwa, tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kualitas makanan dengan daya terima pasien terhadap makanan lunak tanpa diet. Tidak adanya hubungan antara kualitas makanan dengan daya terima pasien terhadap makanan lunak tanpa diet yang disajikan, menunjukkan bahwa daya terima pasien tidak hanya dipengaruhi oleh kualitas makanan.

Dalam meningkatkan kualitas makanan lunak tanpa diet masih diperlukan suatu cara yaitu dengan mengetahui faktor-faktor intern pasien, sepert kondisi psikis, dan nafsu makan pasien. Dan kepada penulis selanjutnya, untuk meningkatkan kualitas makanan lunak tanpa diet diperlukan data dari pasien tentang kualitas makanan pagi, siang, dan malam hari.

17 November 2010

Perencanaan Menu dalam Hubungannya dengan Kualitas Makanan dan Daya Terima Makanan Anak di TK. XXX.

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui proses perencanaan menu dan hubungannya dengan kualitas dan daya terima anak terhadap makanan sekolah di TK XXX.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional dengan desain penelitian bersifat cross sectional dan untuk mengetahui hubungan kualitas makanan dengan daya terima anak terhadap makanan sekolah digunakan uji Fisher Exact Test.
Penelitian dilakukan selama 1 minggu yaitu tanggal 5-10 Juni 2006. Populasi penelitian ini adalah semua murid TK B di TK. XXX yang telah memenuhi kriteria sampel. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, pengamatan, penimbangan. Data yang diperoleh diprosentasikan dan dianalisis secara deskriptif kemudian dibandingkan dengan kepustakaan yang ada.
Hasil penilaian kualitas makanan dengan menggunakan metode skala hedonik diperoleh hasil behwa 90% responden menyatakan kualitas makanannya baik, responden yang menyatakan kualitas makanan cukup sebesar 5%, dan responden menyatakan kualitas makanan kurang juga 5%. Dari penilaian daya terima makanan diperoleh hasil untuk daya terima makanan pokok (nasi) 47.5% anak memiliki daya terima baik, 45% anak memiliki daya terima cukup, dan 7.5% anak memilik daya terima kurang. Untuk daya terima lauk hewani, 77.5% anak memiliki daya terima baik, daya terima cukup sebesar 17.5% dan anak yang memiliki daya terima kurang sebesar 5%. Untuk daya terima lauk nabati, 52.5% responden memiliki daya terima baik, 42.5% memiliki daya terima cukup dan 5%. Untuk daya terima sayur, anak yang memiliki daya terima baik sebesar 65%, yang memiliki daya terima cukup sebesar 30% dan yang memiliki daya terima kurang sebesar 5%.  
Dari hasil perhitungan statistik dengan menggunakan uji Fisher’s Exact Test dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kualitas makanan yang disajikan dengan daya terima anak terhadap makanan sekolah.
            Dalam penyelenggaraan makanan di TK XXX perlu dipertimbangkan penggunaan siklus 14 hari. Perlu diperhatikan kualitas makanan dan standar porsi agar kebutuhan gizi anak dapat terpenuhi.


NB : Untuk Mengetahui Lebih Lanjut dan mendapat full teks dalam bentuk pdf, silahkan menjadi member/ follower serta kirim email disini

Penerapan Higiene Sanitasi dan Kualitas Makanan Pada Penyelenggaraan Makanan di Panti Asuhan XXX

Tujuan umum penelitian ini dilakukan adalah mengetahui penerapan higiene sanitasi dan kualitas makanan pada penyelenggaraan makanan di Panti Asuhan XXX.
Penelitian ini dilaksanakan di Panti Asuhan XXX dilaksanakan selama 10 hari, yaitu pada tanggal  8-17 Juni 2006. Pemeriksaan uji mikrobiologi dilakukan di Laboratorium Pengujian Mutu dan Keamanan Pangan Universitas XXX. Sasaran dalam penelitian ini adalah tenaga penjamah makanan yang berjumlah 7 orang dan makanan yang akan diuji mikrobiologinya. Pengumpulan data diperoleh dari form pengamatan, kuesioner dan wawancara dengan tenaga penjamah makanan. Cara pengolahan data disajikan dalam bentuk persentasi dan dianalisa secara deskriptif. Data kualitas makanan secara mikrobiologi diolah dari hasil pemeriksaan laboratorium dengan cara perhitungan TPC (Total Plate Count) kemudian dibandingkan dengan standart SNI yang telah ditetapkan.
Data-data hasil penelitian menunjukkan bahwa proses penyelenggaraan makanan berjalan dengan baik. Tingkat pengetahuan tenaga penjamah makanan di Panti Asuhan XXX dikategorikan baik, yaitu sebanyak 6 orang (85,7%), dan dikategorikan kurang yaitu sebanyak 1 orang (14,3%). Praktek higiene perorangan tenaga penjamah makanan pada saat pengolahan makanan adalah kurang yaitu sebanyak 7 orang (100%). Fasilitas sanitasi yang tersedia di dapur masih tergolong kurang (65%). Praktek sanitasi makanan di dapur meliputi penerimaan bahan makanan dengan kategori baik (100%), penyimpanan bahan makanan dengan kategori kurang (75%), pengolahan bahan makanan dengan kategori kurang (70%), pengangkutan makanan dengan kategori kurang (57,1%), dan penyajian makanan dengan kategori baik (80%). Sehingga penilaian sanitasi makanan secara keseluruhan dikategorikan kurang (76,42%). Fasilitas sarana fisik di tempat penyelenggaraan makanan di Panti Asuhan XXX dikategorikan baik (89,65%). Kualitas makanan dari segi mikrobiologi yang telah diuji, dari 8 sampel terdapat 3 sampel yang masih belum memenuhi standart SNI. Dari hasil penilaian keseluruhan kegiatan penyelenggaraan makanan di Panti Asuhan XXX, didapatkan penerapan higiene dan sanitasi makanan masih dalam kategori kurang (73,39%).
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di Panti Asuhan XXX, maka dapat disarankan kepada pihak pengelola institusi untuk lebih memperhatikan penyediaan sarana dan prasarana antara lain: menyediakan penutup kepala dan sepatu khusus, penyediaan wastafel khusus karyawan yang dilengkapi dengan sabun antiseptik dan letaknya di dekat ruang pengolahan, protap-protap pelaksanaan kegiatan higiene dan sanitasi yang ditempel pada tempat yang strategis dan mudah dibaca, adanya poster-poster kegiatan higiene dan sanitasi makanan, perbaikan perangkap lemak pada pembuangan limbah, tempat sampah yang tertutup, perlu dilakukan perbaikan sarana fisik dapur antara lain pembuatan sudut dinding dengan lantai membentuk sudut conus, keramik dibuat mencapai 2 makanan, diperlukan pengujian sampel makanan untuk mengetahui kualitas makanan dari segi mikrobiologisnya yang dilakukan tiap 3 bulan sekali.  Bagi tenaga penjamah makanan disarankan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala minimal 2 kali dalam setahun, selanjutnya perlu mengiktsertakan tenaga pejamah makanan dalam kegiatan kursus penyehatan makanan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota , minimal 1 kali dalam setahun. Untuk lebih mengetahui tingkat penerapan higiene sanitasi makanan di Panti Asuhan XXX disarankan untuk dilakukan penelitian lanjutan tentang perubahan penerapan higiene dan sanitasi makanan pada tenaga penjamah makanan sebelum dan sesudah dilakukan pelatihan tentang higiene dan sanitasi makanan.

Kata kunci: penerapan higiene sanitasi, kualitas makanan



Bila Anda Inginkan Teks lengkap dalam bentuk pdf , silahkan jadi Followers/member (sign in) terlebih dahulu dan untuk download file tersebut Klik disini 


DM SOFTWARE ver 1.0


Photobucket



Mudah dalam pengoperasian, harga $188 , Jika berminat silahkan pesan dan kirim email ke kami. HP : 085234257676,
atau ke
email : krisaroni@gmail.com

Photobucket
KESEHATAN BUKAN BERARTI SEGALANYA, TAPI TANPA KESEHATAN SEGALANYA MENJADI TIDAK BERARTI